http://www.facebook.com/ZaidaFlora#!/note.php?note_id=170507363666
- Alkisah, seorang petani di belakang Mahkota Simprug, ciledug berhasil membuat 800 akar gurita dari seedling obesum dgn cara memangkas setengah bonggol. Setahun setelah program akar gurita siap dipasarkan, ternyata harganya cuma 1/3 dari harga adenium tanpa program akar gurita. Jelas, krn adenium non akar gurita 3 kali lebih besar.
- Seorang petani arabicum di daerah meruya sukses membuat dwarf style arabicum dengan cara memangkas setiap helai daun yang tumbuh secara kontinyu. Setahun berselang, ternyata adeniumnya hanya dianggap kaktus tanpa daun dengan harga 3rb per pohon.
- Seorang hobiis adenium di karangmulya, sukses membentang semua akar semua arabicum hasil huntingnya yang 'nylengkuwek' menjadi mekangkang. Bahkan dengan cara 'mak klakk' (patahkaki) dan 'mak kruwek' (gerus pantat bonggol). Alhasil jaman berganti, trend berganti. Tak satupun adeniumnya beroleh piala di kontes akbar.
Duhai pecinta adenium, nikmat apa yang kau dustakan di balik penderitaan sang pohon? Uang, gengsi, ataukah kenikmatan panggung media berita? Bukankah kita terkenal sebagai pencinta adenium dan bukannya penyiksa adenium?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar