Senin, 19 April 2010

ARABICUM BATANG TUNGGAL [ABT]


ABT alias Arabicum Batang Tunggal, nama yang masih asingkah? Memang, tak jelas siapa yang pertama kali menggunakan nama ini. Namun, seiring dengan trend dalam form bentuk adenium, nama ABT menjadi banyak dikenal di kalangan hobiis adenium.


Arabicum Batang Tunggal (Adenium Arabicum Single Stem) umumnya berbentuk tinggi dengan percabangan di atasnya. Percabangan sekunder tidak dimulai dari internode terbawah dekat caudex, namun umumnya jauh di atas 10cm dari caudex. Bentuk alamiah yang tinggi, sangat harmonis dengan bentuk "sebuah pohon", yang menampilkan sosok tinggi besar. Bentuk ini sangat kontradiktif dengan bentuk arabicum yang umumnya tumbuh melebar dengan percabangan sekunder di sekeliling caudex atau internod bagian bawah.


Apakah bentuk cabang tunggal yang tinggi seperti itu dapat dikatakan sebagai ABT? Tentu tidak, sebab, beberapa jenis adenium arabicum yang diperbanyak melalui stek dan grafting umumnya juga memiliki bentuk yang sama. Adenium Arabicum hasil stek ini tentu saja bukan ABT, namun lebih dikenal sebagai cutting+nama kultivarnya, contoh adalah RCN cutting, BG cutting, dll

KARAKTERISTIK ABT


  • Akar

Ciri utama akar dan perakaran adenium arabicum adalah menyebar dan tidak mudah membengkak seperti pada umumnya adenium obesum, somalense dan (mungkin) adenium Swazicum dan Boehmianum. Dengan karakter akar seperti tersebut di atas, maka ABT akan memiliki sejumlah akar yang besarnya tidak melebihi besarnya caudex. Sangat berbeda dengan akar obesum yang umumnya dapat membengkak melebihi besaran caudex.


  • Caudex

Pertumbuhan caudex pada ABT tidaklah melebar seperti pada arabicum percabangan, caudex ABT cenderung membesar mengikuti seluruh volume (besaran) pohon. Caudex ini semakin lama semakin pudar sehingga tampak menyatu dengan batang utama di atasnya.


  • Batang/stem

Panjang batang utama yang hanya tunggal pada ABT sangat bervariasi, dari sekitar 10cm, 20 cm atau bahkan dengan panjang yang tak terbatas. Ukuran batang utama diukur dari panjang antara caudex dengan percabangan pertama (biasanya pecah menjadi 2 atau 3 cabang). Pada bentuk tegak lurus, batang utama pada ABT yang baik adalah mengerucut ke atas, perbedaan diameter bonggol dengan cabang bagian bawah menjadi sempit. Diameter batang semakin ke atas semakin kecil.

Sejauh ini tidak ada batasan pasti mengenai panjang batang utama ini. Dalam perkembangan, pada usia muda terlihat ngelancir, namun sesuai perkembangan waktu batang akan membesar. Agar tidak terlihat kurus atau doyong, maka perkembangan tinggi dan diameter batang haruslah kompak.


  • Cabang dan percabangan

Yang dimaksud cabang dan percabangan adalah tunas yang tumbuh dari stem batang utama yang tidak mendekati caudex. Pada betuk tegak lurus, pecahnya percabangan umumnya menjadi 2 atau 3 pada titik tumbuh yang berdekatan. Sudut percabangan pada V (pecah dua) biasanya lebih sempit dari pada percabangan pecah tiga. Karakter batang adenium arabicum adalah kaku dan vigorous, semakin kaku dan vigor, maka akan semakin baik untuk dibuat ABT.


  • Daun

Daun Adenium arabicum terbagi dalam 2 jenis berbeda yaitu berbulu dan tidak berbulu. ABT tidak membedakan baik jenis berbulu ataupun tidak berbulu. Perkembangan ABT dari varietas daun berbulu umumnya lebih cepat daripada arabicum daun licin. Pada masa pertumbuhan batang utama, sedapat mungkin kerontokan daun dicegah seminimal mungkin, sebab kerontokan samapi pada tingkat gundul (dormant) akan membuat batang terlihat ceking dan susah membesar. Jika hal ini terjadi dan selanjutnya ABT tumbuh normal, maka bentuk batang mengerucut ke atas akan sulit dicapai.


  • Bunga

Bentuk dan warna adenium arabicum banyak memiliki kesamaan. Beberapa hobiis lebih menyukai percabangan yang rapat dengan daun yang rimbun, sementara beberapa hobiis lebih memilih varietas arabicum yang mudah berbunga.


Meskipun menunjuk pada adenium arabicum, ABT bukan merupakan suatu nama hibrid. Tetapi, dalam perkembangan lebih lanjut sangat memungkinkan ABT menjadi bagian dari suatu nama kultivar atau bagian dari nama hibrid adenium.


~ Zaida Flora ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar