Adenium Arabicum namanya, salah satu species adenium yg banyak dibudidayakan di Indonesia. Species ini habitat aslinya berasal dari semenanjung arab, yemen. Dalam perkembangan budidaya di luar habitat aslinya, adenium arabicum banyak dikembangkan di India, Thailand, Taiwan termasuk Indonesia dan beberapa negara eropa dan amerika.
Di Indonesia sendiri, adenium arabicum umumnya masuk dari Thailand dan Taiwan, dan hanya sebagian kecil yg langsung didatangkan dari habitat aslinya.
Berbeda dengan species lainnya seperti obesum, somalense, boehmianum yang dikembangkan banyak untuk keindahan bungnya, adenium arabicum lebih banyak dikembangkan ke dalam bentuk² yang mengikuti gaya bonsai. Bentuk² atau form tersebut antara lain :
Dwarf dalam bentuk ini tidak semata² berarti kerdil atau kuntet, tetapi cenderung sebuah bentuk yang pendek melebar. Caudex dari arabicum cenderung melebar karena banyak tumbuh cabang dari atas caudex tersebut. Bentuk dwarf form tidak terlalu mementingkan berapa banyak anak cabang, cucu cabang dan seterusnya, pun tidak terlalu mementingkan keindahan akar yg diekspos di atas media. Akar arabicum pada bentuk dwarf ini umumnya tidak diekspos melainkan tertanam di dalam media, sehingga dari atas media hanya terlihat bonggol yang melebar dengan banyak cabang tumbuh di atasnya.
Muscular Form ini bentuk yang mirip dengan Dwarf Form. Bisa juga dikatakan bahwa Muscular Form adalah pengembangan lanjutan dari bentuk dwarf. Muscular, sesuai namanya berarti kekar berotot. Penampilan bentuk muscular umumnya dengan sedikit ekspos akar agar menambah nilai seni. akar yang ditampilkan pada muscular form arabicum berbeda dengan obesum, umumnya sproud keluar menjauhi caudex di semua sisinya. Percabangan yang banyak tumbuh dari caudex yang melebar juga umumnya ditambah sampai pada anak cabang dan cucu cabang dan seterusnya.
Broom Style yang umum pada arabicum umumnya ditampilkan dengan bentuk kaki mirip dengan muscular. Perbedaan utama terletak pada arah percabangan yang tidak semata² tumbuh ke atas, tapi juga mendatar. Caudex Broom style umumnya tidak melebar seperti muscular atau dwarf, tetapi lebih cenderung kecil membentuk gagang atau batang utama. pada bentuk ini, ekspos akar sangat mutlak. Bentuk terbaik pada broom style ini adalah besarnya akar yang tidak melebihi besarnya caudek. Akar tetap lebih kecil tetapi jumlahnya banyak sehingga mengelilingi caudex. Nama bentuk pada arabicum ini memiliki nama bentuk yang berbeda dengan bonsai tanaman keras.
Multibranches yang dimaksud adalah untuk jenis arabicum, sementara multibrances di obesum biasa disebut sebagai obesum cabang seribu. Bentuk multibraches ini lebih mengandalkan tingkat percabangan sebagai kekuatan utama. Sementara pada batang² bawah tetap rumpun atau lebih dari satu cabang untuk menghindari persamaan dengan arabicum batang tunggal. Bentuk ini sangat populer sebab penampilan pohon akan rimbun dengan tajuk yg memiliki kerapatan tinggi.
Beberapa hobiis juga menggabungkan bentuk multibranches di bagian atas dipadu dengan sproud akar yang diekspos membentuk cakar. Arah percabangan umumnya tetap ke atas agar penampilan terkesan alami. Untuk membuat bentuk ini, yang pertama tentunya dari keturunan, yang selanjutnya disertai treatment untuk membuat pohon rajin/lebih rajin bercabang lagi, baik dengan cara prunning berkala ataupun pupuk dan hormon tanaman, serta pengetahuan lain menyangkut pertumbuhan tanaman.
Bentuk Batang tunggal merupakan bentuk yang relatif baru, pada bentuk ini lebih mengutamakan keindahan batang utama yg kekar. Bentuk percabangan yang umum adalah multibranch di bagian atas atau mahkota. Sementara pada bagian kaki² atau akar tentu akan tetap lebih cantik bila dipadu dengan sprout akar. Bentuk batang tunggal ini (menurut penulis) merupakan bentuk yang paling potensial nilainya di masa yang akan datang. Bentuk batang tunggal merupakan cikal bakal yang baik untuk pengembangan bentuk lainnya seperti miring dan menggantung. Arabicum Batang Tunggal (ABT) ini dapat didapat dengan berbagai cara, antara lain :
- Dari biji, arabicum batang tunggal yang berasal dari biji merupakan bahan terbaik, karena memiliki caudex yang cenderung lebih besar daripada batang utama, sehingga bentuk dari bawah hingga leher mengerucut.
Arabicum asal stek, meski tidak semua stek dapat menghasilkan bentuk batang tunggal, namum apabila stek dilakukan pada batang tunggal akan menampilkan bentuk sama dengan dari stek, meskipun agak sedikit sulit untuk membentuk bawah yang lebih besar.
- Karakter adenium yang keras batangnya, hampir tidak memungkinkan untuk bentuk ditekuk atau membelok, untuk membuat enhanched gaya batang tunggal sesuai keinginan, harus dilakukan pada saat batang masih muda sehingga relatif lebih lentur.
- Bentuk atas alias topping, umumnya multibrach, bisa dilakukan grafting dari adenium arabicum dari jenis lain yang memiliki karakter mudah bercabang. Meski demikian, beberapa hobiis lebih menyukai bentuk tanpa sambungan. Untuk membuat multibrach pada topingnya, bisa dilakukan dengan perencanaan prunning secara berkala ataupun dengan ZPT tertentu, sehingga topping adenium ini lebih merumpun.
Bisa jadi, total form merupakan gabungan dari bentuk² diatas. Spasi percabangan (internoda) pada perantingan atas yang rapat menyimpulkan ciri khas dwarf form, rimbun dan keteraturan arah cabang menyimpulkan ciri khas bentuk multibranch, expose akar menandakan bentuk muscular. Total Form pada arabicum umumnya ditampilkan dalam visual miskin daun, yang lebih mencerminkan situasi dan kondisi di asal habitatnya. Sementara Total Form pada varian lain seperti obesum umumnya lebih rimbun pada daun. Bunga pada bentuk ini akan menjadi poin penting pada seni keindahan dan kematangan sebuah pohon.
~ Zaida Flora~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar